Blue Fire Pointer AdA_aJa: Mei 2014

counters

I will always make you smile, and I would be the best for you

Kamis, 08 Mei 2014

Resistor dan Hukum Ohm

Resistansi adalah tahanan, alat yang biasa digunakan untuk melakukan resistansi adalah Resistor, resistor dibuat dari bahan isolator. Resistor itu digunakan untuk mengatur keluaran arus listrik dan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Agar lebih mudah memahami kita anggap saja arus listrik adalah arus air dalam suatu sungai lalu agar air sungai itu tidak meluap saat hujan maka dibuatlah bendungan, bendungan ini adalah resistor.

Resistor
Resistor bisa dipasang seri ataupun paralel, kalo resistor dipasang seri maka resistor akan menjadi pembagi tegangan sedangkan kalo dipasang paralel maka akan menjadi pembagi arus listrik.

Resistor Paralel


Resistor Seri

Dalam sejarahnya resistor ditemukan pada tahun 1800-an oleh Georg Simon Ohm dari jerman, tepatnya kota Erlangen, Bavaria. Untuk mengenang namanya maka satuan untuk resistor adalah Ohm (Ω). George Simon Ohm yang menjalani kuliah di Universitas Erlangen ini megemukakan HUKUM OHM yang terkenal hingga sekarang, yaitu :
“Besarnya Tegangan Listrik Sebanding Dengan Kuat Arus dan Tahanan”
Jika ditulis dalam bentuk matematika seperti ini : V = I x R
Dimana, V adalah tegangan listrik; I adalah arus listrik; dan R adalah Resistansi atau tahanan.
Semua barang elektronik memiliki resistansi. Contohnya lampu, misalkan lampu ini membutuhkan tegangan 6V dan arus sebesar 0,5A, maka untuk mencari tahanannya adalah
= 12 Ω

( Sumber : http://learnelectro.wordpress.com/tag/resistor/ )


»»  READMORE...

Sabtu, 03 Mei 2014

DIODA

Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.


Prinsip Kerja Dioda pada umumnya adalah sebagai alat yang terbentuk dari beberapa bahan semikonduktor dengan muatan Anode (P) dan muatan Katode (N) yang biasanya terdiri dari geranium atau silikon yang digabungkan, dan muatan yang bertipe N merupakan bahan dengan kelebihan elektron, dan sebaliknya muatan bertipe P merupakan bahan dengan kekurangan satu elektron yang dipisahkan oleh depletion layer yang terjadi akibat keseimbangan kedua muatan tersebut, oleh karena itu dioda tersebut menghasilkan suatu hole yang berfungsi sebagai pembawa tegangan atau muatan sehingga terjadi perpindahan sekaligus pengaliran arus yang terjadi di hole tersebut yang menghasilkan tegangan arus searah atau biasa disebut dengan DC.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Prinsip Kerja Dioda merupakan salah satu alat yang sangat unik karena mampu memanipulasi muatan hingga menjadi muatan yang searah atau DC. Sambungan antara muatan anoda (P) dengan muatan katoda (N) dinamakan sebagai depletion layer (lapisan deplesi) dimana terjadi keseimbangan muatan elektron dan hole. Biasanya pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima muatan elektron, sedangkan pada sisi N banyak elektron yang siap untuk membebaskan diri, dengan kata lain jika sisi P diberi muatan potensial yang lebih, maka elektron dari sisi N akan langsung mengisi setiap hole-hole yang ada di sisi P.

( Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Diode dan http://komponenelektronika.biz/prinsip-kerja-dioda-secara-umum.html )
 
»»  READMORE...

Jumat, 02 Mei 2014

JENIS - JENIS TOPOLOGI JARINGAN FISIK

1. Topologi Bus
Topologi Bus (topologi backbone) adalah topologi jaringan dengan membentangkan kabel (coaxial) memanjang dengan kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node kemudian perangkt jaringan dan komputer-komputer dihubungkan pada kabel tersebut menggunakan T-Connector.


Ciri-ciri Topologi Bus
  • Teknologi lama yang umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
  • Tidak butuh peralatan aktif dalam menghubungkan komputer
  • Menggunakan konektor BNC tipe T
  • Pada ujung kabel dipasang konektor 50ohm
  • Diperlukan repeater untuk jarak yang cukup jauh
  • Discontinue Support
Kelebihan Topologi Bus
  • Hemat Kabel
  • Layout kabel sangat sederhana
  • Biaya instalasi relatif lebih murah
  • Penambahan workstation baru mudah dilakukan tanpa mengganggu workstation yang lain
Kekurangan Topologi Bus
  • Sulit melakukan pelacakan masalah
  • Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision (tabrakan pengiriman data)
  • Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segment kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti dan komputer tidak dapat saling berkomunikasi.

    2. Topologi Star (Bintang)
    Topologi Star atau Bintang adalah topologi jaringan yang menyerupai bentuk bintang dengan node ditengah sebuah alat concentrator (hub, switch) sebagai pusat dihubungkan ke setiap station (komputer).

    Ciri-ciri Topologi Start (Bintang)
  • Akses kontrol terpusat, terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan juga pengendali komunikasi yang terjadi
  • Terminal yang lain melakukan komunikasi melalui terminal pusat
  • Menggunakan alat concentrator Hub, Switch, atau MAU (Multi Access Unit)
Kelebihan Topologi Start (Bintang)
  • Tahan terhadap arus lalu lintas jaringan yang sibuk
  • Tingkat keamanan cukup tinggi
  • Penambahan ataupun pengurangan station dapat dillakukan dengan mudah
  • Kerusakan pada satu saluran tidak mempengaruhi saluran yang lain
  • Mudah dalam mendeteksi kerusakan dan kesalahan pengelolaan dalam jaringan
Kekurangan Topologi Start (Bintang)
  • Jika Node tengah mengalami gangguan atau kerusakan maka rangkaian jaringan berhenti
  • Pemakaian kabel jaringan sangat banyak
  • Jaringan sangat tergantung dari terminal pusat
  • Biaya pengadaan jaringan lebih mahal dari pada topologi bus dan ring
  • Peran HUB merupakan elemen kritis dan sangat sensitif perlu dijaga jangan sampai bermasalah, penambahan komputer bisa mempengaruhi kecepatan transfer data.

    3.  Topologi Hierarchical/Tree (Pohon)
    Topologi Hierarchical yang lebih umum dikenal dengan Topolgi Tree (Pohon) merupakan pengembangan dari topologi bus dan juga topologi Bintang dimana media transmisi satu kabel yang bercabang tetapi loop tidak tertutup. Pada topologi Tree dimulai dari suatu titik (Headend) dimana seperti topologi bintang dan dari situlah kemudian beberapa kabel ditarik bercabang lalu pada setiap cabang terhubung ke beberapa terminal dalam bentuk topologi Bus. Topologi jaringan pohon juga sering disebut dengan topologi jaringan bertingkat dengan beberapa tingkatan simpul atau node.



Ciri-ciri Topologi Hierarchical/Tree (Pohon)
  • Kombinasi antara topologi bintang dan topologi bus
Kelebihan Topologi Hierarchical/Tree (Pohon)
  • Dapat membentuk kelompok yang dibutuhkan
Kelemahan Topologi Hierarchical/Tree (Pohon)
  • Bila simpul pada hirarki lebih tinggi tidak berfungsi atau bermaslah maka kelompok lain yang berada dibawahnya akan menjadi tidak efektif.  
(Sumber : file:///E:/RoFiK/308-jenis-jenis-topologi-jaringan-fisik-physical-topology.htm )


»»  READMORE...